Syariat Islam Mengenai “Ilmu Tenaga Dalam”

 MediaMuslim.InfoTenaga dalam merupakan salah satu bentuk ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa), adakalanya kemampuan ini berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana yang dianugrahkan kepada wali-wali-Nya. Dan ada kalanya berasal dari syaiton yang kemudian sering dianggap sebagai anugrah ilahi, sebagaimana yang diperlihatkan oleh wali-wali syaiton tersebut.

Menurut para ulama, diantaranya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahulloh, antara kedua ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) dapat dibedakan dengan dua tinjauan. 
Yang Pertama adalah melalui keadaan orang yang mendapatkannya. Apabila orang yang mendapatkannya adalah orang yang bertakwa, dari kalangan ahli tauhid, memiliki Ilmu dalam Syariat Islam yang shohih, ikhlas dalam beribadah, tidak mengamalkan amalan-amalan bid’ah yaitu amalan ibadah yang tidak mencontoh tuntunan Rasululloh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bukan termasuk pelaku maksiat, maka apabila ia mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’ berarti itu merupakan anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Sebaliknya apabila yang mendapatkannya bukan dari kalangan ahli tauhid, seperti halnya orang-orang yang suka melakukan perbuatan syirik, misalnya memohon berkah melalui kuburan orang-orang yang dikeramatkan, mengadakan acara ‘haul’ (merayakan hari ulang tahun kematian) dan lainnya, maka yang diperolehnya adalah ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa) yang berasal dari Syaithan.

Begitu juga apabila yang memperoleh adalah yang suka melakukan perbuatan bid’ah, misalnya membaca dzikir-dzikir yang tidak disyari’atkan. Seperti dengan membatasi jumlah-jumlah, bentuk-bentuk, suara-suara, atau cara-cara tertentu yang tidak ada contohnya dalam syari’at. Atau orang yang suka berbuat maksiat. Misalnya tidak menjaga batas-batas pergaulan antara pria dan wanita, tidak memelihara jenggot, meminum yang memabukkan, memakan harta riba, merokok, tidak menutup aurat dan lain-lain. Apabila demikian keadaan orangnya, maka ‘khawariqul ‘adah yang diperoleh adalah berasal dari Syaithan.

Yang Kedua adalah melalui sebab diperolehnya ‘khawariqul ‘adah’. Khawariqul ‘adah yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala hanya bisa diperoleh dengan ketaatan, keimanan dan ketakwaan. Selain itu Islam tidak mengajarkan seorang muslim untuk beribadah untuk tujuan mendapatkan ‘khawariqul ‘adah’ (kemampuan luar biasa).

Justru itulah yang membedakan antara yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala dan yang berasal dari Syaithan. Yaitu bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang berasal dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidak bisa dipelajari apalagi dibakukan menjadi semacam ‘ilmu kedigdayaan’, sedangkan yang berasal dari Syaithan bisa dipelajari dan bisa dibakukan menjadi suatu ilmu. Sekalipun secara zhahir dilakukan dengan membaca ayat atau dzikir. Sebagaimana difirmankan Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu mereka dapat menceraikan antara suami dan istrinya” (QS: Al-Baqarah: 102)

Ayat ini menunjukkan, bahwa ‘khawariqul ‘adah’ yang dapat dipelajari adalah sihir (berasal dari Syaithan), sedangkan yang berasal dari anugrah Alloh Subhanahu wa Ta’ala tidaklah dapat dipelajari sebagaimana sihir.

(Sumber Rujukan: Fathul Bari X/223, Ibnu Hajar Al-Asqalani; Al-Furqan Baina Auliya’ir Rahman wa Auliya’isy Syaithan)

34 Komentar

  1. RBO said,

    Mei 23, 2007 pada 3:57 pm

    salam kenal

  2. Juni 7, 2007 pada 12:51 pm

    kebanyakan dunia beladiri yang mempunyai kekuatan daya linuwih melebihi batas normal dan batas nalar adalah karena pengaruh jin.Misalnya..perguruan silat apa..(maaf tidak ingin menyebut merek) dan di Indonesia telah berkembang..sejak lama.

    Jawab Admin
    Semoga kita terhindar dari fitnah dan subhat hal-hal seperti itu
    aminnnn

    • Desember 31, 2011 pada 7:06 pm

      saya mempelajari tenaga dalam sudah lama dan saya merasa dengan belajar tenaga dalam malah mendekatkan diri dengan alloh karena setiap latihanya kita selalu berkonsentrasi untuk selalu dekat dengan sang pencipta…kalo masalah tenaga dalam dibilang berhubungan dengan jin atau syrik tergantung orangnya, yang menggunakannya..tidak ada sama sekali unsur2 yang mengarah kepada kesyirikan…tenaga dalam itu logika dan setiap manusia memilikinya hanya lewat latihan pun semua orang bisa memunculkannya, bahkan tak perlu mantra atau dzikirpun orang bisa memunculkan tenaga dalam jadi semua tergantung masing2 orang dan tujuannya dalam mempelajarinya…bagi saya cara melatih tenaga dalam adalah tujuannya untuk mendekatkan diri kepada alloh

  3. haidarali said,

    Desember 3, 2007 pada 1:29 pm

    Jangan sekali-kali kita mengatakan kafir, musrik atau kafir kepada orang lain. Boleh jadi hal itu betul-betul kembali kepada yang dikatai, tapi tidak menutup kemungkinan kembali kepada yang mengatakannya. Bagaimana pendapat Anda, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dikatakan kafir oleh orang khawarij gara-gara beliau melakukan arbitrase dengan pihak Muawiyah. Jangan sekali-kali mengatakan kafir atau musyrik kepada orang-orang yang berzikir dengan yang tidak ma’tsur dari Nabi atau karena membatasi bilangan-bilangan zikir. Jangan menghakimi, itu hanya tugas Allah. Siapa tahu justru Anda yang salah karena melarang orang berzikir kepada Allah. Menghukumi sesuatu harus jelas dasar dan ilat-ilatnya. al hukmu yaduru ma’a illatin wujuudan wa adaman. Jangan disama ratakan. Semoga kita semua mendapat hidayah-Nya! Jangan pukul rata!

  4. haidarali said,

    Desember 3, 2007 pada 1:36 pm

    Anda yang suka menyerang orang islam kebanyakan dalam melakukan sesuatu dengan alasan bid’ah harus sadar. Qur’an yang Anda pegang adalah produk bid’ah; ilmu nahwu yang Anda pelajari adalah produk bid’ah; shalat di masjid yang lantainya bukan pasir adalah bid’ah….ect. Jadi, jangan terlalu ekstrim terhadap “bid’ah”. Pandai-pandailah memahami, belajar terus dan jangan berhenti sebelum matang!

  5. tauhidku said,

    Januari 2, 2008 pada 6:38 am

    tenaga dalam itu bisa dari dua macam metode.
    1. dengan dzikir-dzikir dan ritual khusus (metode instan)
    2. ilmu pernafasan (butuh waktu yang lama dan latihan fisik yang matang)
    yang pertama saya memang meyakini kebid’ahannya. tapi bagaimana dengan yang kedua. saya kira ini tidak termasuk khawariqul adah, karena secara biologis sangat wajar apabila tubuh manusia mengeluarkan gelombang elektromagnetik yang besar. diperkirakan jika tiap proses ATP pada mitokondria dalam sel menghasilkan 1 elektron volt, tubuh manusia bisa mengeluarkan tegangan listrik sekitar 2000volt. dan ini menjadi potensi tiap manusia.
    dalam metode tenaga dalam yang kedua,tidak ada dzikir-dzikir atau ritual tertentu untuk mendapatkannya. hanya olah nafas yang memaksimalkan energi pembakaran dalam mitokondria dalam sel. selain itu dalam jenis pernafasan tertentu sangat dilarang merokok, bahkan tidak boleh orang yang merokok menjalani latihan.
    bagaimana dengan hal yang seperti ini?
    hal ini bisa dipelajari secara medis, biologis dan beladiri. dan ini berlawanan dengan paparan anda. tapi disatu pihak dia tidak menggunakan “dzikiran” dan ritual tertentu, hanya latihan fisik saja.

  6. habielz said,

    Februari 21, 2008 pada 3:57 pm

    Saya tidak berkomentar mengenai Ilmu Tenaga Dalam ini, akan tetapi menurut pendapat saya setelah berbicara dengan beberapa orang yg mengetahui soal agama, mempelajari ini Ilmu boleh saja asal dalam prosesnya belajar itu tidak menyimpang dari ajaran-ajaran syariat, bukankah kita di suruh menuntut ilmu walau kenegri cina!

  7. onezero3 said,

    September 21, 2008 pada 3:17 am

    Saya kira pertempuran di “medan” bid’ah telah ada sblm kita2 lahir, pun bid’ah dholalah ato chasanah telah jelas. Ini tampaknya seperti telah terhipnotis untuk memandangnya sbg medan. Pada hal medan sesungguhnya membentang luas di mata kita penuh onak jaman. Keadaan ini jika terus menerus dibiarkan menjadikan ummat seperti ayam yg berkelahi dalam kandang. Jika sbg latihan sesama saudara, kenapa mesti mengalami luka yang serius? Sudah berapa byk korban akibat perkelahian ini?

  8. Desember 22, 2008 pada 12:23 pm

    […] atau mistis. sebutlah taichi dan reiki yang berasal dari kebudayaan budha atau prana, silat, tenaga dalam yang berasal dari kebudayaan melayu. […]

  9. Desember 23, 2008 pada 6:47 pm

    […] tenaga dalam >> pembahasan singkat tentang tenaga dalam, jelas-jelas dia gak ngerti beda antara tenata […]

  10. opreker said,

    Desember 23, 2008 pada 6:58 pm

    uraian yang sangat bagus, aku teinspirasi untuk nulis silahkan lihat di http://opreker.wordpress.com/2008/12/23/tenaga-dalam-prana-reiki-yoga-sebuah-pembahasan-singkat/

  11. Desember 23, 2008 pada 7:10 pm

    […] tenaga dalam >> pembahasan singkat tentang tenaga dalam, jelas-jelas dia gak ngerti beda antara tenaga […]

  12. Desember 23, 2010 pada 12:59 am

    […] View the original article here […]

  13. asyuraburhan said,

    Januari 7, 2011 pada 4:09 am

    assalamualakum saudara-saudaraku seiman seislam

    saya pribadi sebagian setuju dg pendapat sdr haidarali dan sdr onezero3, namun sehubungan topik diatas, dan kebetulan teman saya adalah salah satunya yang berguru tenaga dalam yang tanpa wirid dan syarat puasa tersebut (konon katanya bisa untuk semua agama), maka saya tertarik untuk ikut mebahasnya.

    pertama tama saya tanya kepada teman saya itu, untuk apa tenaga dalam?

    beliau menjawab:

    tenaga dalam itu bisa digunakan untuk apa saja, baik untuk tujuan kebaikan ataupun kejelekan. biasanya untuk kebaikan berupa tenaga dalam baik disertai wirid atau tidak, sementara untuk kejelekan biasanya berupa mantra-mantra. konon katanya mantra-mantra bersifat instan / lebih cepat dihasilkannya. (mungkin kejawen dihati saya).

    lantas saya berfikir juga, berarti orang pengucap mantra sama dengan orang wirid dong… aneh nih…

    saya kemudian lantas bertanya, darimana energi itu berasal? beliau menjawab dari bumi ini yang ditransfer kedalam tubuh manusia melalui pengolahan pernafasan disertai gerakan jurus-jurus tertentu. namun demikian ada pula yang beranggapan bahwa itu berasal dari ulu hati yang telah melaui proses pengolahan pernafasan dan jurus tertentu.

    dari bumi atau ulu hati?? adakah riwayat quran dan sunnah yang menyebutkan demikian? setau saya keterangan yang ada dalam islam adalah “pada hari ini telah Kusempurnakan islam sebagai pedoman hidup bagi manusia” (Islam sudah sempurna, red), tidak ada yang perlu ditambah-tambah lagi seperti tenaga dalam…

    lantas saya tanya lagi, apa contoh aplikasi dari tenaga dalam?

    beliau menjawab,

    apabila telah memiliki ilmu nya, maka aplikasinya dapat digunakan untuk segala hal yang tentunya atas ijin Allah. (red). diantaranya katanya, untuk deteksi kesehatan dan penyembuhan jarak dekat / jarak jauh, perlindungan diri dari bahaya, penyesuaian suhu tubuh terhadap iklim sekitar, pemindahan awan (pawang hujan), merubah musuh menjadi kawan, termasuk mencegah pencopetan / hipnotis.

    kemudian lagi-lagi mikir, betapa hebatnya tenaga dalam ini?? benarkah energi sebesar itu diperoleh dari bumi atau ulu hati?? tak percaya tak habis fikir… kita dianugrahi akal oleh allah, tapi tidak dapat menjangkau daya nalar seperti demikian..

    yang paling aneh adalah bisa dengan wirid/ tanpa wirid/ ataupun dengan mantra… kok kayaknya ilmu duniawi banget…??? sperti matematika..!!
    kalau memang matematika, spertinya tidak akan ada yang sanggup menjelaskan rumus tenaga dalam ini secara empirik!!

    perlu diingat pula bahwa jauh sebelum berkembang di indoneisa asal mula tenaga dalam ini ada dari india , ada dari cina (yin dan yang), bukan indonesia saja.. relevankah dengan status geografis islam??

    jadi yang mau saya utarakan..
    menurut hemat saya, tenaga dalam asal usul nya tidak jelas mencapai kadar 100% shahih, sementara alquran dan assunah sudah barang tentu jelasnya… betapa hebatnya islam, doa seorang yang iman islamnya sungguh-sungguh, kalau allah menghendaki kan kun fayakun… kalau begitu ngapain susah-susah belajar yang tidak jelas, mendingan perbaiki diri iman islam kita yang sudah jelas semua keterangannya…

    kalu orang tsb menggunakan akal sebagai anugrah allah untuk modal berfikir, saya kira pastinya orang itu akan lebih memilih mempertebal keimanan keislaman, dibanding memilih sesuatu yang tidak jelas..

    insya allah pelindung kita hanya satu-stunya.. dia lah allah yang tidak pernah tidur dan selalu mengawasi jagad raya beserta isinya ini.. kita ini apa sih, kita kan cuma mahluk kecil dibandingkan jagad raya ini.. apa susahnya untuk sang pencipta jagad raya dan segala isinya ini memelihara seorang hamba nya yang soleh??

    dalam hal ini sya tidak menyebut bahwa orang yang ikut tenaga dalam dikategorikan syrik yah, cuma saya mengedepankan kekuasaan allah..
    sya juga tidak menyebut bahwa saya orang soleh..hehe.. cuma sharing aja dari hasil kajian-kajian islam dan menghubungkannya dengan logika..

    sungguh hebat islam ini, melatih manusia untuk menggunakan logika dari mulai iman adanya allah sang pencipta..

    wallahu a’lam…

    nb: kalau pake wirid / puasa berarti salahnya jelas banget… wirid / puasa kan ditujukan untuk ibadah / pengabdian / dzikir / pengendalian hawa nafsu.. sementara disini tentunya dengan doktrin bahwa dengan wirid atau puasanya diharapkan diperoleh suatu kekuatan luar biasa dari allah….. sudah jelas lah dari segi niat dan tujuannya sudah berbeda..

  14. Desember 31, 2011 pada 6:56 pm

    hemmm mencerimati penjelasan penulisan ada benarnya namun hal-hal yang penulis belum alami sendiri tidak bisa dijadikan alasan untuk menilai seseorang apakah keluar dari kaidah agama…penjelasan penulis tidak bisa dijadikan acuan baku benar atau tidaknya..

  15. Maret 2, 2012 pada 9:53 pm

    Asalamualaikum Warokhmatullah…

    salam sejahtera… wahai fulan..,
    semoga kita sellu dalam bimbingany…,

    saya tertarik dengan bahasn mngenai tenaga dalam…., bahkan saya trtarik ingin tau dan mncba mmpelajriny…,
    tetapi setelah saya fikir kmbali dr fungsi dan keutamaan seorng muslim untuk mmpelajri ilmu tenaga dlm…,
    sya lbih trtarik untuk mmpelajari islam secara kaffah. dn mnjalankn ibadah sprti yg d anjurkan oleh agama islam yaitu tntang
    firman Allah SWT..
    hai orng” yg briman diriknlah sholat, tunaikanlh zakat, puasa Ramadhan, dn berhaji bgi yg mampu…,
    karena perintah ini lebih utama bgi seorng muslim untuk mndapat kebahagiaan d dunia jg d akherat nanti…
    juga ajaran akhlak Rasullah SAW… yg masih sering terabaikan oleh kita sebagai umat muslim…,
    sya setuju dgn pndapt dr saudaraku Asyuraburhn…
    yg lbih mngdpankan kekuasaan Allah..
    hanya Allah SWT sebaik baikny pelindung…,

  16. April 2, 2012 pada 1:52 am

    bhg

  17. April 11, 2012 pada 9:56 am

    assalamu’alaykum

    maaf ikutan nimbrung
    saya sejak kecil suka dengan hal2 berbau tenaga dalam
    semua karena memang sejak kecil dekat dengan komik/kisah2 berbau tenaga dalam, spt buku silat kho ping hoo, atau dragon ball dan semacamnya

    tapi alhamdulillah saya ga pernah tertarik untuk mengikuti tuntunan2 atau ajaran2 hingga mengikuti perguruan tertentu
    dan selama ini saya menggunakan konsep tenaga dalam itu hanya sebagai penyemangat jika saya sedang dudulz dalam beribadah
    misalnya , lagi males sholat, maka saya bayangkan bahwa saya punya tenaga dalam kyk son goku , bahkan bisa jadi super saiya gitu deh 🙂
    dan memang ada efeknya berupa tenaga yang panas dan menyemangati
    alhamdulillah sholat pun terlaksana

    intinya semua itu tergantung pada niatnya
    dan kita sebagai muslim tentunya hanya dicipta untuk beribadah padaNya
    bukankah itu sudah jelas

    jika niat tenaga dalam sebagai pelindung, bukankah Alloh SWT adalah pelindung terbaik
    dan dulu juga rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan amalan2 pelindung kecuali doa dan ikhtiar secara fisik (pake armor atau pedang, dsb)

    terkait mereka2 yang mempelajari itu tergolong musyrik atau bukan, kita perlu mempelajari batas2nya sesuai apa kata al quran dan hadits
    jadi jangan hanya mengira2 belaka
    bukankah pedoman kita cuma 2 item itu saja

    islam adalah agama yang simple dan tujuannya simple, yaitu tauhid padaNya
    🙂

    mohon maaf jika ada salah tulis, sungguh itu khilaf saya
    segala kesempurnaan hanya milik Alloh SWT

    wassalamu’alaykum

  18. April 27, 2012 pada 4:59 pm

    Assalamualaikum wr wb.

    setiap tubuh manusia memiliki bio listrik, itu anugrah dari Tuhan, apapun agamanya. energi ini akan terus ada sampai orang tersebut mati, tidak bisa hilang atau dihilangkan.
    klo membicarakan tenaga dalam, jangan mengaitkan dengan agama tertentu,
    terkecuali yg pembangkitannya menggukan jin/makhluk, saya juga kurang cocok dengan cara ini. tapi untuk tenaga dalam yang diperoleh dengan olah napas dan olah raga, why not??
    layaknya ilmu pengetahuan, banyak orang mengkaji bagaimana membangkitkan energi ini lantas dirangkumlah dalam beberapa jurus dasar sebagai pembuka untuk membangkitkan bio listrik.
    ada beberapa perguruan yg menggunakan wirid, menurut saya itu hanya suatu bentuk pensugestian diri.
    karena ketika kita mempelajari tenaga dalam, ada beberapa hal pokok yang perlu dilakukan yaitu; jurus yg benar, ritme nafas, konsentrasi dan sugesti yg kuat. ketika 4 hal tersebut dipadukan, maka timbullah apa yang disebut tenaga dalam.

    jadi tolong dicari tau dulu bagaimana cara suatu perguruan mengajarkan muridnya mengajarkan tenaga dalam sebelum mengatakan syrik, bidah dan lainnya.

    wassalam.

  19. labaisutan said,

    Oktober 23, 2012 pada 10:27 pm

    kebanyakan orang melihat sesuatu itu dari luarnya saja, kadang ilmu baru secuil, tapi sudah berani menghukum bid’ah kafir dan sebagainya…

  20. Rey Hans said,

    Januari 16, 2013 pada 6:18 pm

    Tergantung niat kita yang sesuai dengan ajaran dan tuntunan Rosulullah,,,kebenaran mutlak menurut Allah dan Rosul-Nya yaitu Al-Quran dan Al-Hadits,,
    Ilmu yg kita pelajari dan di amalkan akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di akhirat nanti,, yg trpenting tulus dan ikhlas untuk mendapatkan kasih sayang dan ridho Allah SWT..
    Sumber Ilmu adalah Pengetahuan-Dzikir-Laa ilaha illa Allah – Tauhid – Allah SWT

  21. Ridwan said,

    Desember 29, 2014 pada 5:20 pm

    yang terpenting.. toto iman disik,, imsne di toto, ketika ada ilmu apapun, hati akan bisa nerima sesuai dengan ketentuan Allah SWT, dan dapat di pergunakan sebijak-bijaknya orang yang beriman

  22. Januari 9, 2015 pada 11:08 am

    Admin terlalu memaksakan pendapat dalam ulasan tadi, Sumber Rujukan: Fathul Bari X/223, Ibnu Hajar Al-Asqalani; Al-Furqan Baina Auliya’ir Rahman wa Auliya’isy Syaitha, tapi ulasannya tidak menggambarkan pemahaman mendalam terhadap kitab ini, yang ada adalah buah pemikiran dan pendapat pribadi, kedangkalan wawasan, sehingga dengan ringan memvonis waliyusy-syaithan orang lain yang tidak sejalan dengan alur pikirnya, admin pikir shaleh hanya dilihat dari jenggot, dahi hitam dan celana cingkrang saja, harap jangan kebiri kemuliaan Islam dengan hal-hal simbolik, Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minadz dzaalimiin…

  23. Faris Salman said,

    Januari 14, 2015 pada 8:30 pm

    sekarang gini sebagai contoh, apabila ada orang yang kesurupan trus kita mw mengeluarkan jin atau syetan tsb tentunya dengan izin dan kekuasaan Allah, nah disitulah peran seorang pemilik tenaga dalam yg “Syar’i ” untuk membantu. mohon maaf sebelumnya kadang orang yang non tenaga dalam jga kebingungan apa yg harus di lakukan, meskipun mereka sudah membaca ayat” suci Al qur’an ttapi ttp sja jin tsb tidak mw kluar dr si penderita malah tambah meronta” sehingga badan si penderita menjadi membahayahakn apabila tidak di tangani secara cepat. Sesungguhnya Allah tidak menciptakan ilmu tanpa ada fadhilahnya dan tenaga dalam merupakan media kekuatan yang di turunkan kepada seseorang yang “terpilih”, sehingga tidak sembarang orang dapat mempelajarinya. dia harus selalu menjaga hatinya agar selalu tetap berada pada lindungan Allah

    #JustSharing

  24. sagi tarius said,

    Mei 6, 2015 pada 3:24 pm

    maaf ikut ikutan … cuma keingetan ama rincian dalam alqur’an dan al hadits

    إن الله لا يغير ما بقوم حتى يغيروا ما بأنفسهم .. وإذا أراد الله بقوم سوءاً فلا مرد له ” إبدأ بتغيير نفسك ينصلح مجتمعك ….
    “Sesungguhnya Allah tidaklah mengubah keadaan suatu kaum sampai kaum itu mengubah keadaan mereka, dan jika Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum, maka tidak ada yang dapat menolaknya” (ar Ra’d: 11)
    1.bergantung kepada Allah secara keseluruhan tanpa ikhtiar berarti kesalahan , karena allah telah menganuregahkan sangat banyak pada manusia yang tak terhitung jumlahnya di antaranya adalah ” bisa bernafas , berjalan , berfikir , berbicara , dll
    dengan kesimpulan ” bahwa seorang hamba harus berikhtiar sampai batas kemampuanya sendiri setelah itu barulah bertawakkal secara penuh.
    2.
    .عَنْ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهم عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ وَلِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى فَمَنْ كَانَتْ
    هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
    (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

    Dari Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

    3
    .مَا رَءَاهُ اْلمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَ اللهِ حَسَهٌ
    مَا رَءَاهُ المُسْلِمُوْنَ سيئا فَهُوَ عِنْدَاللهِ سىء
    Artinya:
    “Apa yang dipandang baik oleh orang-orang Islam maka baik pula di sisi Allah, dan apa saja yang dipandang buruk oleh orang Islam maka menurut Allah pun digolongkan sebagai perkara yang buruk”
    (HR. Ahmad, Bazar, Thabrani dalam Kitab Al-Kabiir dari Ibnu Mas’ud).

    …….silahkan sama sama mencermati sedikit ulasan ini dan befikir lebih positif lagi …..dan jangan tergesa gesa menyimpulkan hukum karena kita bukan seorang mujtahid …….

  25. Juni 9, 2015 pada 8:52 pm

    Assalamu’alaikum,,,,maaf mau tanya…bagaimana klo jaka tingkir yg berguru kepada kanjeng Sunan Kalijaga??? bukankah jaka tingkir mempunyai tenaga dalam/bela diri??? mohon di jelaskan…! Syukron.

  26. Juni 29, 2015 pada 10:06 pm

    assalamu’alaikum … mau ikutan nimbrung, apabila kita belajar dan berlatih sepakbola maka yang kita dapat tendangan keras, lari yang cepat serta badan jadi kencang, dan juga binaraga jk latihan terus akan mnjadikan badan yg berbentuk, begitu pula olahraga pernafasan jika disiplin latihan ya tenaga dalam yg didapat. jika kita latihan berkuda tentunya akan dapat membedakan kuda yang baik dan yg pelan larinya sekian…… maaf kalo salah wassalam..

  27. Desember 11, 2016 pada 8:45 pm

    di jaman nabi adakah ruqyah ngeluarin jin dg cara kesurupan dn apakah itu pernah dicontohkan nabi,sahabat,tabiin,dn tabiut tabiin.
    kenapa ruqyah hanya condong kepada gangguan jin saja dn tukang ruqyah kok gampang sekali memfonis pasienya kena jin apakah itu tidak berlebihan.
    Rasulullah Saw. bersabda: “Jauhilah oleh kalian akan ghuluw (berlebihan) di dalam agama, karena telah binasa orang-orang sebelum kalian dengan sebab ghuluw (berlebihan) di dalam agama” (HR. Ahmad).
    dn orang yg kesurupan kok malah dipertontonkan kasian.
    bukankah praktek ruqyah seperti itu malah menyerupai sihir yg nyata..karna sama2 kesurupan dn hilang akal.
    allah swt maha penyembuh apakah mungkin allah swt mengangkat penyakit jin dg cara kesurupan.
    apakah cara ruqyah seperti itu tidak mengada ngada..sabda nabi:”Barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan agama kami ini yang tidak ada dasar daripadanya maka itu tertolak”

    (HR. Bukhari dan Muslim)

  28. Februari 8, 2017 pada 12:13 pm

    seng penting saiiki noto iman, pelajari islam secara kaffah, gak usah seng neko-neko

  29. Mei 6, 2017 pada 3:56 pm

    Says kira sebaiknya KT mawas Diri, mendekatkan diri ke Tuhan, jgn selalu suka men judge orang lain, blm tenth kt benar… Sing penting Sekarang KT berjalan menuju Alloh DG mencari bekal yg banyak Dan ma’ruf…

  30. Maret 8, 2018 pada 10:54 am

    Sebenarnya Tenaga dalam tidak ada kaitannya dengan agama . Wirid puasa dan lain sebagainya itu disimbolkan hanya untuk membangkitkan kepercayaan dirinya dalam mempelajari sesuatu . Tidak ada ilmu yg tidak bermanfaat semua kembali pada niatnya … Wallahualam ..

  31. Mei 11, 2018 pada 2:17 pm

    Cocok untuk bos rifal lestiawan said…
    Salam untuk semuanya,semoga tetap di dalam ridlo allooh subhanahu wata’ala aamiin…