Seorang Muslim Dalam Menyikapi Tahun Baru Masehi

MediaMuslim.Info – Sebagian besar manusia memiliki sebuah kebiasaan yang dianggap sebuah tradisi dunia dalam memasuki tahun baru di berbagai belahan dunia adalah dengan merayakannya, seperti begadang semalam suntuk, pesta kembang api, tiup terompet pada detik-detik memasuki tahun baru, wayang semalam suntuk bahkan tidak ketinggalan dan sudah mulai ngetrend di beberapa tempat diadakan dzikir berjama’ah menyongsong tahun baru. Namun apakah kita pernah mengetahui bagaimana Syariat Islam dalam hal ini ?

Bolehkah Merayakannya?

Tahun baru tidak termasuk salah satu hari raya Islam sebagaimana ‘Iedul Fitri, ‘Iedul Adha ataupun hari Jum’at. Bahkan hari tersebut tergolong rangkaian kegiatan hari raya orang-orang kafir yang tidak boleh diperingati oleh seorang muslim.

Suatu ketika seorang lelaki datang kepada Rosululloh Shollallohu ‘alaihi wa sallam untuk meminta fatwa karena ia telah bernadzar memotong hewan di Buwanah (nama sebuah tempat), maka Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam menanyakan kepadanya: “Apakah disana ada berhala sesembahan orang Jahiliyah?” Dia menjawab, “Tidak”. Beliau bertanya, “Apakah di sana tempat dirayakannya hari raya mereka?” Dia menjawab, “Tidak”. Maka Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Tunaikan nadzarmu, karena sesungguhnya tidak boleh melaksanakan nadzar dalam maksiat terhadap Alloh dan dalam hal yang tidak dimiliki oleh anak Adam”. (HR: Abu Daud dengan sanad yang sesuai dengan syarat Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan terlarangnya menyembelih untuk Alloh di tempat yang bertepatan dengan tempat yang digunakan untuk menyembelih kepada selain Alloh, atau di tempat orang-orang kafir merayakan pesta atau hari raya. Sebab itu berarti mengikuti mereka dan menolong mereka di dalam mengagungkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Perbuatan ini juga menyerupai perbuatan mereka dan menjadi sarana yang mengantarkan kepada syirik. Apalagi ikut merayakan hari raya mereka, maka di dalamnya terdapat wala’ (loyalitas) dan dukungan dalam menghidupkan syi’ar-syi’ar kekufuran. Akibat paling berbahaya yang timbul karena berwala’ terhadap orang kafir adalah tumbuhnya rasa cinta dan ikatan batin kepada orang-orang kafir sehingga dapat menghapuskan keimanan.

Keburukan Yang Ditimbulkan

Seorang muslim yang ikut-ikutan merayakan tahun baru akan tertimpa banyak keburukan, diantaranya:

  • Merupakan salah satu bentuk tasyabbuh (menyerupai) dengan orang-orang kafir yang telah dilarang oleh Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam.
  • Melakukan amal ketaatan seperti dzikir, membaca Al Qur’an, dan sebagainya yang dikhususkan menyambut malam tahun baru adalah pebuatan bid’ah yang menyesatkan.
  • Ikhtilath (campur baur) antara pria dan wanita seperti yang kita lihat pada hampir seluruh perayaan malam tahun baru bahkan sampai terjerumus pada perbuatan zina, Na’udzubillahi min dzaalika…
  • Pemborosan harta kaum muslimin, karena uang yang mereka keluarkan untuk merayakannya (membeli makanan, bagi-bagi kado, meniup terompet dan lain sebagainya) adalah sia-sia di sisi Alloh subhanahu wa ta’ala. Serta masih banyak keburukan lainnya baik berupa kemaksiatan bahkan kesyirikan kepada Alloh. Wallahu a’lam

7 Komentar

  1. papabonbon said,

    Januari 2, 2007 pada 2:19 am

    wah, dilarang bergembira yah ..:p kan sekalian kegembiraan idul adha yg tiga hari itu … :p

  2. Heri Setiawan said,

    Januari 3, 2007 pada 6:31 pm

    bergembira tu ndak dilarang, tapi kalau bergembiranya salah ya… gimana tuh..?

    pulang dari baksos pas malam tahun baru… lihat laki perempuan boncengan dengan eratnya, temen saya teriak “TAHUN BARU…MAKSIAT BARU!!!!”… Idul adha kok malah bikin maksiat…

  3. samsul Islam said,

    Januari 26, 2007 pada 11:28 am

    Tapi sebagai rahmatalilalamin kan mestinya sbg umat islam bisa saja ikut merayakan tahun baru toh tahun masehi ini dirancang juga untuk memperingati nabi isa yang umat muslim juga mengimaninya.. kalo mengimani sebaiknya total jangan pilih2 mana yang suka dan mana yang nggak suka… dan mentafsir sabda rasul juga jangan lepas konteks…
    Prinsipnya sbg umat islam kita harus pandai-pandai menebar perdamaian dan menjadi rahmat bagi sebanyak2 orang di manapun kita berada, jgn karena tafsir thd akidah yang belum pas terus kita menjadi inklusif dan menistakan kelompok lain sbg kafir lah sbg sesat lah…. ingat penghakiman itu bukan hak manusia jadi sbg umat islam-pun juga kita tidak berhak sedikitpun memberi label orang yang tidak segolongan dengan kita dengan label2 negatif yang menistakan mereka, belum tentu juga dengan begitu kita sendiri lebih mulia dari mereka.. karena semua itu rahasia Allah !

  4. September 15, 2008 pada 2:35 pm

    […] Seorang Muslim Dalam Menyikapi Tahun Baru Masehi […]

  5. zamakh said,

    Desember 28, 2008 pada 7:55 pm

    mas, jangan ngeblog mas, bid’ah, jaman nabi g ada blog.

  6. Abah Zacky as-Samarani said,

    Januari 1, 2009 pada 9:31 am

    @ zamakh
    bid’ah itu dalam urusan ibadah bung, adakah orang beribadah dengan ngeblog? Tidak kan?

    @ Saiful Islam
    Rahmatan lil Alamin itu maksudnya bukan sekedar damai bung! kalau cuman mau damau Rasulullah tidak akan berperang. Pokoknya ngalah terusss biar habiss. Juga tidak mau menghakimi, buktinya di dalam islam ada permaslahan kehakiman bahkan dinegeri kita ada hakim agama. Kalau maunya semua serahkan Allah, ada pencuri serahkan saja hukumnya sama Allah, apa gitu?
    Ada murtad, siapa yang menjatuhkan vonis? tentu manusia, bukan diserahkan Allah. Kita manusia bolehmenghukumi yang dhahir. Kalau ada orang ndak shalat dihukumi apakah ndak boleh? jangan-jangan Anda akan katakan, daging babi pun tidak perlu dihukumi. Apalago rokok, janganlah MUI menghukumi, serahkan saja kepada Allah halal dan haramnya.
    Ketahuilah pendapat Anda yang demikian itu adalah pendapat yang payah…

  7. zamakh said,

    Januari 6, 2009 pada 3:16 pm

    lah bukannya cari ilmu itu ibadah? bukannya mengajari orang itu ibadah?
    nulis artikel yang mengajari orang tentang islam bukan ibadah?
    itu bukannya termasuk dakwah.. dakwah bukan ibadah?

    nah bid’ah kan?


Tinggalkan Balasan ke papabonbon Batalkan balasan